Kamis, 09 Agustus 2012

DANAU MATI

Dimana danau biru itu...? Danau yang pernah dijanjikan Tuhan untukku ditengah kekeringan,... Danau dimana kita ditelantar ditengahh gubuk renta, yang sudah usang dimakan waktu,gubuk dimana kita terkapar dibawah teriknya tatapan mata sang dewa.... Gubuk tua yang tetap menjadi hiasan dimana orang orang berburu arti hidup yang sebenarnya,... Digubuk tua itu, kau khayalkan semua tentang kita, meski kau sudah tau resikonya,... Kuhanya bisa pegang tanganmu diatas lipatan tikar usang,.... Janji itu membuat aku lupa jika semua yang kau ucapkan itu adalah dusta,,, Dusta yang tak bisa termaafkan dalam hidupku,,,, Aku sudah dibutakan karna cintamu,.. Aku sudah dihancurkan dengan rasamu,.... Aku sudah dihancurkan dengan anganmu,.... Tapi aku bangga padamu, paling tidak sebagian kata2ku mau kau dengar,meski sebagian tidak, sejumlah kebodohan yang telak telak menghujam jantungku terus kau lakukan.... Setulusnya karena aku mau kau hebat, aku mau kau sukses, aku mau kamu gak dibego-begoin,....aku tetap menyayangi Parasmu membuat aku lupa tentang siapa dibalik mimpi-mimpimu,? bahkan kuharus batalkan mempersiapkan semua yang kau mau,.... Aku tersandar ditepi jalan ini, ketika seekor anak sapi mendekatiku, dan berkata dengan hatinya,... "Kawan, kau takkan pernah mengambilku, karena dia sebenarnya berdusta, kamu harus pahami semua janji janji dustanya,...." Kemudian sapi itu diam dan pergi,.... Sapi kecil itu membuat aku menangis malam ini, mengigat sebuah dusta yang sangat menyakitkan.... Ingin kuambil sebuah bong kaca dengan isi kristal2 pembawa bahagia, tapi lagi lagi muncul bayangan samar dan berkata, " jangan-jangan- jangan,,,, didustai bukan berarti menhancurkan diri sendiri, meski bayangan samar itu hadir selintas ku tau siapa bayang samar itu,... Bayang samar itu adalah bayangan yang sama saat aku berada dikereta membelah kota jogja,,,,, " Itu takdirmu bang, susul aku, dan aku tunggu dia disini dengan airmatamu,....... karna aku tak sudi kau menangis di muka bumi,..." Aku sadar. Dan selalu teringat akan apa yang sering kuucapkan padanya, jangan tinggalkan aku saat ini, nanti dan nanti, karna saat ini aku belum siap,... Tapi ya sudahlah anggaplah itu mimpi atau dusta bahasa juga seperti kamu yang mendustaiku Aku berkata dan berjanji dalam hati, aku akan menyusul dia setelah aku bicara padanya,,,,, Prasasti luka.

Tidak ada komentar: